Seorang Raja membagi sebuah batu Permata Langkah menjadi 3 bagian yang tidak sama besar, untuk diberikan kepada 3 orang Putrinya. Si Sulung diberi bagian yang terbesar yaitu seukuran 1 kepalan orang dewasa. Si Bungsu diberi bagian yang seukuran 1 ruas jempol kaki orang dewasa. Sedangkan Putri ke-2 diberi bagian yang terkecil yaitu seukuran 1 ruas kelingking orang dewasa. Putri ke-2 merasa sedih karena mendapat bagian yang terkecil, tetapi Dia ikhlas dan turut kepada keputusan Sang Raja.
Sebulan kemudian diadakanlah pertemuan akbar dengan para Raja, Pangeran dan Pejabat Tinggi dari kerajaan2 sahabat. Ketiga Putri tersebut diminta untuk memperlihatkan Permata2 mereka tersebut. Si Putri Sulung tampil duluan dengan Permatanya yang belum Diasah. Dia memegang Permata tersebut dengan kedua telapak tangannya. Para tamu tampak kagum melihat Permata Langka yang besar tersebut, tetapi sang Raja hanya diam saja.
Kemudian Putri Bungsu tampil dengan Permatanya yang telah Diasah menjadi bulat seperti bola, dan dijadikan sebagai Liontin (Kalung). Para tamu semakin kagum melihatnya dan sang Raja pun tersenyum kepada si Putri Bungsu.
Setelah itu muncullah spekulasi karena si Putri ke-2 belum hadir juga. Para tamu menganggap bahwa Permata yang ke-3 pastilah tidak ada apa2nya, bila dibandingkan kedua Permata sebelumnya, sebab ukurannya sangat kecil sehingga sang Putri merasa malu. Tetapi Sang Raja kelihatannya hanya tenang saja...
Di tengah spekulasi tersebut, muncullah Putri ke-2 dengan permatanya yang telah dibelah 2. Permata tersebut dibentuk dengan Struktur Hexagonal yang sangat menawan, dan dipadukan dengan Emas Murni menjadi sepasang Kerabu (anting-anting).
Semua tamu terperangah melihat penampilan Putri ke-2 dengan kerabunya yang sangat indah dan matching terhadap pakaiannya dan tata-rias wajahnya. Lalu Sang Raja bangkit berdiri dan berkata: "Inilah Putri yang paling Ku kasihi, sebab Ia tahu apa yang Aku inginkan, yaitu segala yang terbaik untuk dirinya." Akhirnya semua tamu memberikan applause yang meriah dan sambutan yang luar biasa kepada Putri ke-2...
NB: "Kita selalu menginginkan yang terbesar dan bukan yang terkecil untuk kita. Tapi sesungguhnya, Allah mengetahui yang terbaik untuk kita meskipun dari hal2 yang terkecil. Untuk apa kita mempunyai sesuatu (Pekerjaan/Jabatan) yang besar (hebat) seperti si Sulung, tapi kita tidak dapat menggunakannya secara maksimal di hadapan Allah???. Jadi hargailah hal2 yang terkecil sekalipun, dan maksimalkanlah manfaatnya di hadapan Allah...Amin...
Raja = Allah
Puteri = Pribadi kita Manusia
Tamu = Umat Manusia dan Para Malaikat
Selasa, 24 Agustus 2010
PERMATA
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
04.27
Seorang Anak merasa kalau dia tidak pernah diperhatikan oleh Ayahnya. Dia mengamati teman2nya, bahwa jika mereka telat pulang maka akan dicari oleh Ayah mereka, tetapi dia tidak.
Suatu hari dia berencana untuk tidak pulang agar dicari oleh Ayahnya. Sepulang sekolah dia bermain2 di rumah temannya. Tapi setelah sore dia disuruh pulang oleh orangtua temannya. Dia merasa senang karena diperhatikan oleh orangtua temannya tersebut. Kemudian dia pergi ke rumah pamannya karena dia belum berniat untuk pulang.
Setelah jam 8 malam barulah datang Ayahnya untuk menjemputnya. Sesampainya di rumah dia disuruh mandi dan makan. Si Anak makin kesal karena tidak dimarahin dan ditanyain oleh Ayahnya. Dan sebelum tidur dia pun menyatakan kekesalannya pada Ayahnya...
"Ayahku., mengapa Ayah tidak pernah mencari dan memarahiku setiap kali Aku terlambat pulang sekolah.? Kalau teman2ku pasti akan dicari oleh Ayah mereka." tanya si Anak. Sambil tersenyum Sang Ayah menjawab: "Sesungguhnya Ayah lebih mengenalimu daripada Ayah mereka mengenali teman2mu itu. Dan sesungguhnya pula, Kamu tidak tahu kalau Ayah tahu kemana saja Kamu pergi dan apa yang Kamu lakukan. Dan sekarang Kamu sudah SMU, Ayah tidak perlu selalu mengawasimu lagi. Ayah tahu , yakin dan percaya bahwa Kamu adalah Permata dan bukanlah Kaca."
Jawab si Anak: "Tapi, mengapa Ayah katakan Aku ini adalah Permata?" Dengan tenang sang Ayah menjelaskan: "Ayah sudah perhatikan, bahwa Kamu lebih Berkilau (Tulus) dari teman2mu, Kamu lebih Keras (Teguh) dalam berkeyakinan. Dan Kamu lebih Mahal bagi Ayah, karena Kamu akan mencerminkan jatidiri Ayah."
Si Anak masih bersikeras: "Tapi kalau memang Aku Mahal, seharusnya Ayah menjagaku baik2 supaya Aku tidak tergores, tidak rusak dan tidak hilang!" Sang Ayah pun menghela nafas: "Anakku., untuk mengetahui seberapa mahal sebuah permata, maka Ia harus diuji terlebih dahulu. Seberapa kerasnya dan seberapa kilaunya. Serta Ia harus ditempah menjadi sebuah bentuk yang lebih indah dari bentuk sebelumnya. Dan Alam lebih baik daripada Ayah untuk menguji dan menempahmu..."
Si Anak tampak bingung dengan penjelasan Ayahnya, sehingga sang Ayah melanjutkan penjelasannya: "Ayah membiarkanmu pergi kemana saja agar orang2 dapat melihat Kemilaumu. Ayah membiarkanmu bergaul dengan siapa saja, untuk menguji seberapa Tangguh (Keras) dirimu dalam mempertahankan Imanmu dan Prinsip Kebenaran yang Ayah ajarkan kepadamu. Dan Ayah membiarkanmu bebas melakukan apa saja, agar pengalaman menempahmu menjadi Pribadi yang lebih Baik, Bijak dan lebih Berkualitas..."
Dengan menunduk si Anak berkata: "Aku masih tidak mengerti dengan yang Ayah katakan." Dengan tenang Sang Ayah menjawab: "Belum saatnya Kamu mengerti, kelak kalau Kamu sudah Dewasa pasti Kamu akan mengerti dan berterima-kasih kepada Ayah. Sekarang tidurlah sebab besok Kamu harus bersekolah lagi...".
END (BASED ON TRUE STORY)
NB: "Sering kita merasa tidak diperhatikan oleh Orangtua kita, dan malah orang lain lebih perhatian kepada kita dibandingkan orangtua kita sendiri. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Ayah yang Bijaksana adalah seorang Ayah yang lebih mengetahui potensi Anaknya, daripada keinginan Anak tersebut.
Yakinlah pada kasih sayang orangtua kita, walaupun kasih sayangnya itu tidak ditunjukkan secara langsung kepada kita.... Belajar banyaklah dari mereka, sebab yang mereka ajarkan kelak akan kita ajarkan kembali kepada anak-anak kita.....
Kepada para orangtua, diantara Anak2 kita pasti ada yang merupakan Permata. Jadi kenali mereka pribadi lepas pribadi, dan biarkanlah Alam yang menempahnya untuk menjadi Pribadi yang lebih Mulia... Amin...
Suatu hari dia berencana untuk tidak pulang agar dicari oleh Ayahnya. Sepulang sekolah dia bermain2 di rumah temannya. Tapi setelah sore dia disuruh pulang oleh orangtua temannya. Dia merasa senang karena diperhatikan oleh orangtua temannya tersebut. Kemudian dia pergi ke rumah pamannya karena dia belum berniat untuk pulang.
Setelah jam 8 malam barulah datang Ayahnya untuk menjemputnya. Sesampainya di rumah dia disuruh mandi dan makan. Si Anak makin kesal karena tidak dimarahin dan ditanyain oleh Ayahnya. Dan sebelum tidur dia pun menyatakan kekesalannya pada Ayahnya...
"Ayahku., mengapa Ayah tidak pernah mencari dan memarahiku setiap kali Aku terlambat pulang sekolah.? Kalau teman2ku pasti akan dicari oleh Ayah mereka." tanya si Anak. Sambil tersenyum Sang Ayah menjawab: "Sesungguhnya Ayah lebih mengenalimu daripada Ayah mereka mengenali teman2mu itu. Dan sesungguhnya pula, Kamu tidak tahu kalau Ayah tahu kemana saja Kamu pergi dan apa yang Kamu lakukan. Dan sekarang Kamu sudah SMU, Ayah tidak perlu selalu mengawasimu lagi. Ayah tahu , yakin dan percaya bahwa Kamu adalah Permata dan bukanlah Kaca."
Jawab si Anak: "Tapi, mengapa Ayah katakan Aku ini adalah Permata?" Dengan tenang sang Ayah menjelaskan: "Ayah sudah perhatikan, bahwa Kamu lebih Berkilau (Tulus) dari teman2mu, Kamu lebih Keras (Teguh) dalam berkeyakinan. Dan Kamu lebih Mahal bagi Ayah, karena Kamu akan mencerminkan jatidiri Ayah."
Si Anak masih bersikeras: "Tapi kalau memang Aku Mahal, seharusnya Ayah menjagaku baik2 supaya Aku tidak tergores, tidak rusak dan tidak hilang!" Sang Ayah pun menghela nafas: "Anakku., untuk mengetahui seberapa mahal sebuah permata, maka Ia harus diuji terlebih dahulu. Seberapa kerasnya dan seberapa kilaunya. Serta Ia harus ditempah menjadi sebuah bentuk yang lebih indah dari bentuk sebelumnya. Dan Alam lebih baik daripada Ayah untuk menguji dan menempahmu..."
Si Anak tampak bingung dengan penjelasan Ayahnya, sehingga sang Ayah melanjutkan penjelasannya: "Ayah membiarkanmu pergi kemana saja agar orang2 dapat melihat Kemilaumu. Ayah membiarkanmu bergaul dengan siapa saja, untuk menguji seberapa Tangguh (Keras) dirimu dalam mempertahankan Imanmu dan Prinsip Kebenaran yang Ayah ajarkan kepadamu. Dan Ayah membiarkanmu bebas melakukan apa saja, agar pengalaman menempahmu menjadi Pribadi yang lebih Baik, Bijak dan lebih Berkualitas..."
Dengan menunduk si Anak berkata: "Aku masih tidak mengerti dengan yang Ayah katakan." Dengan tenang Sang Ayah menjawab: "Belum saatnya Kamu mengerti, kelak kalau Kamu sudah Dewasa pasti Kamu akan mengerti dan berterima-kasih kepada Ayah. Sekarang tidurlah sebab besok Kamu harus bersekolah lagi...".
END (BASED ON TRUE STORY)
NB: "Sering kita merasa tidak diperhatikan oleh Orangtua kita, dan malah orang lain lebih perhatian kepada kita dibandingkan orangtua kita sendiri. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Ayah yang Bijaksana adalah seorang Ayah yang lebih mengetahui potensi Anaknya, daripada keinginan Anak tersebut.
Yakinlah pada kasih sayang orangtua kita, walaupun kasih sayangnya itu tidak ditunjukkan secara langsung kepada kita.... Belajar banyaklah dari mereka, sebab yang mereka ajarkan kelak akan kita ajarkan kembali kepada anak-anak kita.....
Kepada para orangtua, diantara Anak2 kita pasti ada yang merupakan Permata. Jadi kenali mereka pribadi lepas pribadi, dan biarkanlah Alam yang menempahnya untuk menjadi Pribadi yang lebih Mulia... Amin...
Terimakasih (Yang paling ganteng)
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
04.25
Ketika aku masih sekolah
Teman – teman bilang aku gak ganteng
Tapi kau malah bilang aku yang paling ganteng
Terima kasih atas kesetiaanmu mengatakan aku ganteng
Ketika aku sudah kuliah
Teman – teman bilang aku gak ganteng
Tapi kau masih bilang aku yang paling ganteng
Terima kasih atas kesetiaanmu mengatakan aku ganteng
REFF
Walau orang bilang aku gak ada apa – apanya
Walau semua makhluk bilang aku gak ganteng
Tapi selama kau masih tetap setia
Aku akan tetap merasa yang paling ganteng
Karena Kasihku Padamu
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
04.00
Dua tahun kita bersama
Menjalani kisah satu masa
Walau singkat dan sementara
Namun indah ku rasa
Dua tahun aku terdiam
Dua belas tahun cinta ku pendam
Kian hari kian mendalam
Menyiksaku siang dan malam
Karena kasihku padamu
Ku tak tega membebanimu
Dengan kata-kata manisku
Dan dengan fantasi mimpi cintaku
Karena kasihku padamu
Ku harus menyimpan rasaku
Berharap kelak kau kan tahu
Besarnya rasa cintaku ini padamu
Tak lekang oleh waktu
Maret, 2010
Menjalani kisah satu masa
Walau singkat dan sementara
Namun indah ku rasa
Dua tahun aku terdiam
Dua belas tahun cinta ku pendam
Kian hari kian mendalam
Menyiksaku siang dan malam
Karena kasihku padamu
Ku tak tega membebanimu
Dengan kata-kata manisku
Dan dengan fantasi mimpi cintaku
Karena kasihku padamu
Ku harus menyimpan rasaku
Berharap kelak kau kan tahu
Besarnya rasa cintaku ini padamu
Tak lekang oleh waktu
Maret, 2010
*****
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
03.56
Kau beraksi lambat laun
Anggun, bagaikan angin sepoi meniup daun
Namun, tak terhentikan oleh siapapun
Walaupun Kau tua dan dirantai beban
Namun Kau kuat dan tidak terkalahkan
Siapakah yang mampu melawan???
Kau saksi mata segala peristiwa
Dan Kau melahirkan peradaban manusia
Namun Kau biarkan mereka begitu saja
Tumbuh liar dari masa ke masa
Menjadi pemusnah yang paling berjaya
Tidakkah Kau memiliki hati dan emosi
Jangan biarkan mereka berbuat sesuka hati
Maukah Kau menghentikan pemusnahan ini
Perilaku makhluk yang tidak manusiawi???
Kau, yang selalu setia untuk tidak berubah
Ramah, menghukum manusia tanpa amarah
Gagah, memetiki dedaunan yang mulai punah
Dari ranting-ranting usia yang patah.....
06 Juni 2010
Anggun, bagaikan angin sepoi meniup daun
Namun, tak terhentikan oleh siapapun
Walaupun Kau tua dan dirantai beban
Namun Kau kuat dan tidak terkalahkan
Siapakah yang mampu melawan???
Kau saksi mata segala peristiwa
Dan Kau melahirkan peradaban manusia
Namun Kau biarkan mereka begitu saja
Tumbuh liar dari masa ke masa
Menjadi pemusnah yang paling berjaya
Tidakkah Kau memiliki hati dan emosi
Jangan biarkan mereka berbuat sesuka hati
Maukah Kau menghentikan pemusnahan ini
Perilaku makhluk yang tidak manusiawi???
Kau, yang selalu setia untuk tidak berubah
Ramah, menghukum manusia tanpa amarah
Gagah, memetiki dedaunan yang mulai punah
Dari ranting-ranting usia yang patah.....
06 Juni 2010
Wajah Dunia
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
03.55
Di wajahmu ku lihat dunia
Seraut wajah jeruk purut tua
Kering tidak bermaya
Di wajahmu ku lihat dunia
Tatapan nanar memelas iba
Coba menggugah nurani manusia
Namun tiada yang merasa
Dalam diam wajahmu berbicara
Ingin kau menghukum semua
Namun kau tetap setia
Dalam diam wajahmu berkata
Waktumu akan segera tiba
Tak akan lama
Dalam diam wajahmu bertanya
Apakah aku adalah orangnya
Yang mampu mengubah semua
Kembali ke masa ceria
Aku bukanlah siapa-siapa
Aku tak mampu menyembuhkan luka
Aku tak mampu membalik masa
Dan aku tak mampu mengubah realita
Aku hanyalah insan biasa
Tak punya sihir dan mantra
Tak punya daya dan kuasa
Menolongmu sekelip mata
Di wajahmu ku lihat dunia
Terus berharap tanpa putus asa
Merintih dan terus berdoa
Datangnya Penyelamat Dunia
Maret, 2010
Seraut wajah jeruk purut tua
Kering tidak bermaya
Di wajahmu ku lihat dunia
Tatapan nanar memelas iba
Coba menggugah nurani manusia
Namun tiada yang merasa
Dalam diam wajahmu berbicara
Ingin kau menghukum semua
Namun kau tetap setia
Dalam diam wajahmu berkata
Waktumu akan segera tiba
Tak akan lama
Dalam diam wajahmu bertanya
Apakah aku adalah orangnya
Yang mampu mengubah semua
Kembali ke masa ceria
Aku bukanlah siapa-siapa
Aku tak mampu menyembuhkan luka
Aku tak mampu membalik masa
Dan aku tak mampu mengubah realita
Aku hanyalah insan biasa
Tak punya sihir dan mantra
Tak punya daya dan kuasa
Menolongmu sekelip mata
Di wajahmu ku lihat dunia
Terus berharap tanpa putus asa
Merintih dan terus berdoa
Datangnya Penyelamat Dunia
Maret, 2010
Ujian Akhir
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
03.47
Gerbang waktu telah terbuka
Menanti kita yang telah bersedia
Meninggalkan satu masa
Satu masa penuh warna
Satu warna penuh peristiwa
Tiga tahun merajut cerita
Kini saatnya hampir tiba
Untuk kau dan aku berusaha
Gigih berjuang laksana wira
Menentukan jalan kita
Mari kita unjuk kinerja
Buktikan siapa kita sebenarnya
Berjuang keras sedaya upaya
Untuk meraih cita-cita
Kuburkan rasa pura-pura
Tanamkan persaingan sementara
Dan tunjukkan semua yang kita bisa
Kepada teman-teman kita semua
Kepada guru, sekolah dan keluarga
Tunjukkan kepada negara
Kita pasti bisa
Tunjukkan kepada dunia
Bahwa generasi muda Indonesia
Generasi yang berjaya....
01 April 2001
SahabatKu TIRTA
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
03.45
Kau selalu setia menemani
Mengisi sendi hidup dan nadi
Memberiku semangat dan energi
Dikala hidupku terasa dahaga
Kau datang memuaskan rasa
Kembalikan jiwa ceria
Kau adalah sahabat terbaik di dunia
Kasih sayangmu sungguh tiada terkira
Mengisi ruang jiwa dan raga
Namun, apakah engkau mampu
Menolong dan menyelamatkan aku
Dikala maut menjerat leherku ???
Akankah engkau masih disisiku
Dikala tubuhku membujur kaku ???
Kau selalu setia menemani
Mengisi sendi hidup dan nadi
Hingga nanti jantungku berhenti....
28 Juni 2010
Mengisi sendi hidup dan nadi
Memberiku semangat dan energi
Dikala hidupku terasa dahaga
Kau datang memuaskan rasa
Kembalikan jiwa ceria
Kau adalah sahabat terbaik di dunia
Kasih sayangmu sungguh tiada terkira
Mengisi ruang jiwa dan raga
Namun, apakah engkau mampu
Menolong dan menyelamatkan aku
Dikala maut menjerat leherku ???
Akankah engkau masih disisiku
Dikala tubuhku membujur kaku ???
Kau selalu setia menemani
Mengisi sendi hidup dan nadi
Hingga nanti jantungku berhenti....
28 Juni 2010
NaNaNaNa
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
03.38
Diawali oleh Na
Aku disadarkan arti cinta
Lebih dari rasa suka
Lebih dari sekedar bersama
Diteruskan oleh Na
Aku belajar pengorbanan cinta
Materi, waktu dan tenaga
Logika dan emosi pun ku rela
Dihiasi oleh Na
Ku mengecap permainan cinta
Ulur – tarik dan pura – pura
Madu dan racun jadi pewarna
Dilengkapi oleh Na
Aku mengenal keunikan cinta
Lahir dari pandangan pertama
Dicomblangi dan disirami udara
Tumbuh setahun lamanya
Kuncup di tatapan ketiga
Akankah aku kembali kepada Na ?
Ataukah dilanjutkan oleh Na ?
Dan berakhir di tangan Na ???
February, 2010
Aku disadarkan arti cinta
Lebih dari rasa suka
Lebih dari sekedar bersama
Diteruskan oleh Na
Aku belajar pengorbanan cinta
Materi, waktu dan tenaga
Logika dan emosi pun ku rela
Dihiasi oleh Na
Ku mengecap permainan cinta
Ulur – tarik dan pura – pura
Madu dan racun jadi pewarna
Dilengkapi oleh Na
Aku mengenal keunikan cinta
Lahir dari pandangan pertama
Dicomblangi dan disirami udara
Tumbuh setahun lamanya
Kuncup di tatapan ketiga
Akankah aku kembali kepada Na ?
Ataukah dilanjutkan oleh Na ?
Dan berakhir di tangan Na ???
February, 2010
Demi Waktu
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
03.36
Bila waktuku tiba
Ku tak mau manusia terlena
Dalam lautan airmata
Bilamana waktuku tiba
Biarlah Surga yang menangis iba
Melepas sang penderita
Biarlah aku pergi bersama rahasia
Membawa luka sepanjang usia
Lebam dibalik raga
Biarlah aku pergi menyisakan tanya
Menciptakan warta tanpa suara
Mewariskan kisah tanpa cerita
Balada anak manusia
Biarlah aku pergi tanpa kata-kata
Tersenyum manis seribu bahasa
Membuang asa yang mungkin tersisa
Dan tertawa di lain dunia
04 Juni 2010
Cinta Sahabat
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
03.30
Ada senyap yang mengendap
Membujuk hasrat mengalir kuat
Sejuta harap ingin diucap
Namun sahabat membuatku pucat
Bagai api dan asap
Semua akibat ada penyebab
Satu malam satu mimpi ku dekap
Kita semakin intim dan akrab
Walau dalam gelap
February, 2010
BIRU dan KELABU
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
03.28
Di matamu kulihat biru
Secercah sinar masa depanku
Meruntuhkan dinding2 istana salju
Mencairkan asa yang telah membeku
Di matamu kulihat kelabu
Mimpi burukku di masa lalu
Melukis hasrat yang telah layu
Menembus ruang dan waktu
Di matamu ada biru dan kelabu
Dalam mataku semua menyatu
Di matamu ada masa depan dan masa lalu
Membuat tubuhku membatu dan batin terpaku
Logika pun jadi keliru
Biru dan kelabu di matamu
Menciptakan pertempuran yang tak baku
February, 2010
BAYU
Submitted by
Krisman 'Sayman' Std
di
03.24
Kau berarak menyelimuti tubuhku
Senyum lembutmu mengecup pipiku
Begitu sejuk dan begitu syahdu
Membuat anganku terbujur dan terpaku
Merasakan belaian indahmu disekujur tubuhku
Kenikmatan yang ternikmat dalam sejarahku....
Oh....belaianmu membius pikiran dan emosiku
Oh....sentuhanmu membangkitkan semangatku
Kembalikan hidupku yang hilang dulu....
Oh....kelembutanmu menguras seluruh tenagaku
Oh....kenikmatanmu menguasai seluruh tubuhku
Oh....akankah ini segera berlalu ???
Kau berarak menyelimuti tubuhku
Mengusir gersang dari kulitku....
08 Juni 2010
Senyum lembutmu mengecup pipiku
Begitu sejuk dan begitu syahdu
Membuat anganku terbujur dan terpaku
Merasakan belaian indahmu disekujur tubuhku
Kenikmatan yang ternikmat dalam sejarahku....
Oh....belaianmu membius pikiran dan emosiku
Oh....sentuhanmu membangkitkan semangatku
Kembalikan hidupku yang hilang dulu....
Oh....kelembutanmu menguras seluruh tenagaku
Oh....kenikmatanmu menguasai seluruh tubuhku
Oh....akankah ini segera berlalu ???
Kau berarak menyelimuti tubuhku
Mengusir gersang dari kulitku....
08 Juni 2010
Langganan:
Postingan (Atom)