Seorang Ayah memberikan 3 buah rekening kepada ketiga anaknya. Si Sulung diberikan Rp.1 milyar, yang Kedua diberi Rp.100 juta dan si Bungsu diberi Rp.10 juta. Mereka bertiga diminta untuk menggunakan rekening tersebut sebagai modal usaha.
2 tahun kemudian sang Ayah memanggil mereka untuk menerima laporan ketiga anaknya. Sulung berkata :” Ayah, rekening itu aku gunakan untuk menanam saham pada sebuah perusahan. Kini rekening itu telah bertambah menjadi Rp.2 milyar, dan setiap bulannya aku menerima keuntungan sebesar Rp.50 juta.”
Yang kedua juga tak mau kalah :” Ayah, aku telah menggunakan rekening itu untuk deposito pada beberapa Bank. Setiap bulannya aku mendapatkan Rp.10 juta dan kini rekening itu sudah menjadi Rp.300 juta.”
Lalu si Bungsu berkata :” Ayah, aku menggunakan rekening itu untuk mendirikan sebuah grosir kecil di pinggir kota. Aku tak mampu mengelolanya sendiri, sehingga aku mengangkat 5 orang anak untuk membantuku. Maaf, aku belum mampu menambah saldo rekening itu karena aku harus membiayai sekolah dan kebutuhan ke 5 anak tersebut sebesar Rp.5 juta perbulan, sehingga rekening itu masih tetap Rp.10 juta.”
Lalu sambil tertawa, sang Ayah merangkul si Bungsu dan berkata :”Ayah sangat bangga kepadamu, karena sifatmu yang baik dan rajin bekerja.” Si Sulung dan yang Kedua merasa heran pada sikap Ayahnya dan bertanya :”Ayah, bukankah kami yang telah berhasil memberikan keuntungan kepada Ayah dengan menambah rekening tabungan itu? Seharusnya kamilah yang layak mendapatkan kebanggaan darimu.”
Sang Ayah menghela nafas dan berkata :”Ada beberapa kebanggaan yang telah diberikan adikmu kepadaku.
1. Dia adalah seorang pekerja keras, karena dia mengusahakan sendiri modalnya, dan tidak bergantung pada usaha orang lain ataupun mengadu nasib dengan Dewi Fortuna.
2. Dia adalah seorang yang baik hati, karena rela berbagi keuntungan dan rela menolong orang lain walaupun yang didapatkannya hanya sedikit. Dia tahu berterimakasih kepada 5 orang anak tersebut dengan membiayai sekolah dan kebutuhan hidup mereka.
3. Dia adalah orang yang paling berhasil di antara kalian bertiga. Bagi Ayah, kekayaan bukanlah ukuran keberhasilan/kesuksesan seseorang. Orang yang paling berhasil adalah orang yang mampu membuat perubahan yang lebih besar ke arah yang lebih baik, kepada diri sendiri maupun ke banyak orang.
Dalam bekerja, hasil (keuntungan) bukanlah orientasi mutlak, tapi konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan. Sedangkan modal, proses dan perubahan adalah penentu kualitas sebenarnya. Ingatlah pesan Ayah ini…
Sambil tersenyum, si Sulung dan yang Kedua pun menyalam dan memeluk si Bungsu dengan erat. Mereka tampak turut gembira akan keberhasilan si Bungsu tersebut.
THE END
2 komentar:
good story.. :-)
what is this? i can't understand this story. Could you translate this story for me?
thank you.
Posting Komentar