Teriakanmu memekakkan telingaku
Bualanmu menidurkan semangatku
Dan celotehmu memanaskan hatiku
Tiada henti kau berkata ini itu
Tiada henti kau selalu menyuruh
Apapun yang tidak pernah ku tahu
Kau selalu menghukumku
Tapi itu dulu
Kini aku telah menyadari sesuatu
Kebiasaanmu itu adalah demi kebaikanku
Dan kau rela ku benci demi masa depanku
Terimakasih ku ucapkan buatmu
Karena teriakan, bualan dan celotehmu dulu
Akhirnya sekarang kau pun ku tiru...
06 Oktober 2013
0 komentar:
Posting Komentar