*Sekedar sharing*
Tadi dalam perjalanan menuju ke Batangkuis, ada kejadian yg ku alami. Saya yg melaju lewat jalan utama, tiba2 dipotong pengendara motor/kereta yg keluar gang (sblh kananku) dan masuk lagi ke gang (sblh kiriku), dgn kecepatan kira2 20km/jam. Kedua gang ini tidak tepat berhadapan (lurus) tetapi menyimpang sekitar 5meter.
Aku yg sdg melaju santai (kecepatan 40 km/jam) "dipaksa" untuk mengerem demi menghindari tabrakan dengannya. Hampir saja ban depanku menyenggol ban blkng nya, tp syukurlah keretaku bisa dihentikan. Mengetahui kejadian itu, pengemudi tadi (masih tetap melaju) menoleh ke blkng sambil menunjukkan wajah innocent nya. Lalu aku pun membalasnya dgn menggeleng2kan kepalaku...
Nah, teman/sobat/bro/sist semuanya, seandainya saja tadi aku bersikeras dengan KEBENARANku, mana mau aku mengalah tadi, pastinya ku hantamkan saja tadi kereta org tsb. Karna mau debat bgmn pun tentu dia yg salah. Tapi demi kebaikan kami (bersama), ya saya memilih tuk mengalah. Kalau sudah tabrakan, apapun hasilnya (benar atau salah), tetaplah merugikan diriku.
Intinya begini :
1. Janganlah terlalu KERAS pada KEBENARAN, supaya kita tidak dilema oleh karna NORMA/ATURAN, seperti Bisma Yang Agung dan Raja Yudhistira.
2. Janganlah (juga) terlalu KERAS pada KEBAIKAN, supaya kita tidak terperangkap oleh CINTA BUTA dan ataupun HUTANG BUDI, seperti Mahaguru Drona Charya dan Raja Karna.
3. Setialah kepada kebenaran dan tetaplah mengisi hati dengan kebaikan. Dan bijaksanalah dalam menempatkan kebenaran dan kebaikan dalam berbagai situasi kehidupan kita.
Salam Damai
Tadi dalam perjalanan menuju ke Batangkuis, ada kejadian yg ku alami. Saya yg melaju lewat jalan utama, tiba2 dipotong pengendara motor/kereta yg keluar gang (sblh kananku) dan masuk lagi ke gang (sblh kiriku), dgn kecepatan kira2 20km/jam. Kedua gang ini tidak tepat berhadapan (lurus) tetapi menyimpang sekitar 5meter.
Aku yg sdg melaju santai (kecepatan 40 km/jam) "dipaksa" untuk mengerem demi menghindari tabrakan dengannya. Hampir saja ban depanku menyenggol ban blkng nya, tp syukurlah keretaku bisa dihentikan. Mengetahui kejadian itu, pengemudi tadi (masih tetap melaju) menoleh ke blkng sambil menunjukkan wajah innocent nya. Lalu aku pun membalasnya dgn menggeleng2kan kepalaku...
Nah, teman/sobat/bro/sist semuanya, seandainya saja tadi aku bersikeras dengan KEBENARANku, mana mau aku mengalah tadi, pastinya ku hantamkan saja tadi kereta org tsb. Karna mau debat bgmn pun tentu dia yg salah. Tapi demi kebaikan kami (bersama), ya saya memilih tuk mengalah. Kalau sudah tabrakan, apapun hasilnya (benar atau salah), tetaplah merugikan diriku.
Intinya begini :
1. Janganlah terlalu KERAS pada KEBENARAN, supaya kita tidak dilema oleh karna NORMA/ATURAN, seperti Bisma Yang Agung dan Raja Yudhistira.
2. Janganlah (juga) terlalu KERAS pada KEBAIKAN, supaya kita tidak terperangkap oleh CINTA BUTA dan ataupun HUTANG BUDI, seperti Mahaguru Drona Charya dan Raja Karna.
3. Setialah kepada kebenaran dan tetaplah mengisi hati dengan kebaikan. Dan bijaksanalah dalam menempatkan kebenaran dan kebaikan dalam berbagai situasi kehidupan kita.
Salam Damai
0 komentar:
Posting Komentar