Seekor anak burung pipit yang sudah saatnya belajar terbang, tampak sedang melamun di ranting pohon tak jauh dari sarangnya. Dia terkesima melihat indahnya langit pagi dan berharap bisa terbang tinggi ke angkasa untuk merasakan langit tersebut.
Ketika asyik melamun datang lah sang induk menghampirinya, dan berbincang2 dengan nya :
Induk : Apa yang sedang kau lakukan disini, nak.?
Anak : Aku terpesona dengan langit pagi ini, bu. Dan aku ingin bisa MENGGAPAI LANGIT itu.
Induk : Terus mengapa kau tidak terbang saja.?
Anak : Tapi bu, RANTING POHON ini seakan tidak mau melepaskan kakiku.
Ibu : Ranting pohon ini yang tak mau melepaskanmu atau kau yang tak mau mulai MENGEPAKKAN SAYAPmu.?
Anak : (sesaat terdiam, dan mulai mencari alasan) Tapi bu, aku TAKUT.
Ibu : Takut kenapa.?
Anak : Nanti setelah terbang dari sini, aku gak akan bisa kembali ke sini lagi. Padahal aku sudah merasa sangat NYAMAN di sini.
Ibu : Terus.??
Anak : Aku takut bila nanti ketemu predator atau BAHAYA lainnya di luar sana. Padahal aku sudah merasa sangat AMAN di sini.
Ibu : Knp kau hrs takut.? Kan ada IBU.? Apa kau gak percaya kepada ibu.??
......dst., ga perlu dijelaskan kelanjutannya. END
Renungan :
Mungkinkah kita bisa melompat tinggi ke udara,
Sementara kita asyik menyalahkan gravitasi bumi,
Dan kita gak mau mencoba untuk melawan gravitasi tersebut.??
Kita jangan mengatakan ingin MENGUBAH HIDUP ini menjadi lebih baik,
Sementara kita asyik menyalahkan SISTEM yang gak mau berubah,
Sedangkan kita takut untuk MEMULAI PERUBAHAN dari diri kita sendiri...
Kenapa.??
Karna kita sudah terlanjur NYAMAN dalam situasi yang kurang baik tersebut,
Karna kita terlalu TAKUT dengan perubahan di luar sana yang mungkin berBAHAYA,
Karna kita sudah terbiasa (lebih memilih) menyalahkan PIHAK LAIN daripada INTROSPEKSI DIRI.
Tapi kita lupa, bahwa kita sebenarnya punya TUHAN yang gak akan membiarkan kita celaka begitu saja. Apakah kita masih percaya kepada Tuhan.???
# Mei 2017
Ketika asyik melamun datang lah sang induk menghampirinya, dan berbincang2 dengan nya :
Induk : Apa yang sedang kau lakukan disini, nak.?
Anak : Aku terpesona dengan langit pagi ini, bu. Dan aku ingin bisa MENGGAPAI LANGIT itu.
Induk : Terus mengapa kau tidak terbang saja.?
Anak : Tapi bu, RANTING POHON ini seakan tidak mau melepaskan kakiku.
Ibu : Ranting pohon ini yang tak mau melepaskanmu atau kau yang tak mau mulai MENGEPAKKAN SAYAPmu.?
Anak : (sesaat terdiam, dan mulai mencari alasan) Tapi bu, aku TAKUT.
Ibu : Takut kenapa.?
Anak : Nanti setelah terbang dari sini, aku gak akan bisa kembali ke sini lagi. Padahal aku sudah merasa sangat NYAMAN di sini.
Ibu : Terus.??
Anak : Aku takut bila nanti ketemu predator atau BAHAYA lainnya di luar sana. Padahal aku sudah merasa sangat AMAN di sini.
Ibu : Knp kau hrs takut.? Kan ada IBU.? Apa kau gak percaya kepada ibu.??
......dst., ga perlu dijelaskan kelanjutannya. END
Renungan :
Mungkinkah kita bisa melompat tinggi ke udara,
Sementara kita asyik menyalahkan gravitasi bumi,
Dan kita gak mau mencoba untuk melawan gravitasi tersebut.??
Kita jangan mengatakan ingin MENGUBAH HIDUP ini menjadi lebih baik,
Sementara kita asyik menyalahkan SISTEM yang gak mau berubah,
Sedangkan kita takut untuk MEMULAI PERUBAHAN dari diri kita sendiri...
Kenapa.??
Karna kita sudah terlanjur NYAMAN dalam situasi yang kurang baik tersebut,
Karna kita terlalu TAKUT dengan perubahan di luar sana yang mungkin berBAHAYA,
Karna kita sudah terbiasa (lebih memilih) menyalahkan PIHAK LAIN daripada INTROSPEKSI DIRI.
Tapi kita lupa, bahwa kita sebenarnya punya TUHAN yang gak akan membiarkan kita celaka begitu saja. Apakah kita masih percaya kepada Tuhan.???
# Mei 2017
0 komentar:
Posting Komentar