--- Horas --- --- Welcome --- --- Huānyíng --- --- Selamat Datang di Blog-nya Krisman Sitindaon ---

Sabtu, 18 November 2017

GURU

M : Aku tau salah 😶maaf yah 💔
A : Iya, dimaafkan... Tp jgn sering2 ya...

M : Pak Arisman Sitindaon, wkwkwk iaia pak ga bakalan sering sering kok 😷😂
A : Oke..., deal

---------------------------------------



Begitulah salah satu komentarku di sebuah postingan (fB) alumniku. Meskipun terkesan "jahil" tp begitulah (salah satu) caraku mnjaga hubungan (agar tetap) harmonis dgn para alumniku, yg sdh berada "dimana mana"...

Mgkn akan ada yg berpendapat, bahwa aku ini bisa "menjatuhkan citra" seorang guru, ya ga apa apa lah, lagian skrg kan aku bkn lagi seorang guru (bagi murid/siswa yg bkn alumniku). Tp aku tetaplah seorang guru (bagi para murid/siswa yg merupakan alumniku, dan bbrp org yg bkn alumniku), karna "keguruan"ku itu tak bisa dilepaskan atas dasar status pekerjaan semata...

Bagi bbrp "guru" mgkn menganggap bahwa hubungannya dgn para murid/siswa nya itu hanyalah hubungan "status" saja, yaitu profesionalisme, hubungan simbiosis mutualisme, hubungan "satu dunia" (lingkungan sekolah), atau mgkn hubungan materialisme. Jd tak jarang ditemui guru yg cuek, yg tak mau "ambil berat" terhadap perilaku siswa/muridnya di luar lingkungan sekolah (apalagi stlh mereka tamat). Dan bhkn sgt bnyk guru yg "memutuskan hubungan" dgn siswa/murid nya ketika mereka telah lulus/tamat dari sekolahnya...

Sbg seorang guru, tugas kita adlh MENGAJAR, MENDIDIK dan MEMBIMBING para siswa/murid. Tp dgn alasan2 bbrp "kasus" yg srg terjadi blkngan ini, tugas guru seolah2 hanyalah sebatas mengajar, mereka takut "goal" jika mereka harus mendidik dan membimbing para siswa/murid nya (ada juga yg beralasan karna gajinya ga setimpal jika dibandingkan dgn ketiga tugas yg hrs diembannya tersebut).

Dan sbg seorang guru, peranan kita adlh sebagai ABANG/KAKAK, ORANGTUA dan TOKOH IDOLA bagi para siswa/murid kita. Kita hrs tahu menempatkan diri kita kpn hrs berperan sbg seorang abang/kakak, kpn hrs berperan sbg seorang orangtua, dan kpn hrs berperan sbg seorang tokoh idola bagi mereka. Jangan terlalu "asyik" berperan sebagai orangtua nya, yg "haus" untuk dipatuhi/dituruti. Ingatlah bahwa mereka itu bukanlah "hardware" yg bisa kita program sesuai dgn kehendak kita., yg bilamana jika "terjangkit virus" maka bisa dgn seenak perut kita lalu kita "format ulang"...

Jadi intinya adlh, maukah kita (para guru) menjalin "hubungan batin" yg lbh "mesra" lagi dgn para siswa/murid kita.?? Entahlah..., aku gak tahu jwbn nya (pribadi lepas pribadi)...

Tembung, 1-11-17

Salam Damai _/\_

0 komentar:

Posting Komentar

Hukum Ohm



Frekwensi



Kode Warna



My Eye's Logo